Senin, 07 Maret 2011

Hubungan Lumbantoruan dengan Girsang Bag.2


 DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT SE-HARI2 ANTARA MARGA LUMBANTORUAN DAN GIRSANG.
Saya mencoba memaparkan hubungan marga Girsang dan Lumbantoruan di Pematang Siantar dlm kehidupan se-hari2 yang nyata di Pematang Siantar.
Setiap marga Girsang yg bertemu dengan Lumbantoruan pada saat kesempatan dimana pun baik secara formil maupun informil selalu saling hormat menghormati dengan baik. Kami dari marga Lumbantoruan selalu berhati-hati dan menunggu duluan agar mereka lebih duluan bertutur sapa, karena kami mengerti dan mengetahui bahwa TIDAK SEMUA marga Girsang itu ada hubungan dengan kami.
Bilamana mereka Girsang itu telah memberitahukan siapa mereka, umpama dari Lehu dan Silimakuta yg ada hubungan sejarah dengan RUSA maka barulah kami berani berkomunikasi lebih lanjut.
Sudah menjadi bagian sejarah marga2 Batak bahwa setiap marga itu mempunyai asalusul atau silsilah masing2. Memang orang Batak ini sungguh unik diantara suku2 di Indonesia dimana Silsilah itu amat penting, pada hal kegunaannya belum tentu ada di setiap event.
Lumbantoruan prinsipnya berpendapat dan mengerti bahwa tidak semua Girsang bermula dari Lumbantoruan
karena fakta2 sejarah memang demikian. (Salah satu dapat dilihat dari buku sejarah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia oleh Prof. Slamet Mulyana).
Suatu marga baru yg muncul atau lahir dari marga lama adalah sesuatu yg banyak terjadi di marga2 Batak dan itu diakui menjadi kenyataan dan keberadaannya diakui dan tidak dipersoalkan apalagi pada jaman sebelum kemerdekaan Republik Indonesia . Itu merupakan kekayaan khazanah marga2 Batak yg menunjukkan Hagabeon Hasangapon dan Hamoraon.
Di Pematang Siantar hubungan Girsang dan Lumbantoruan sangat baik dan akur yg saling hormat menhormati dan mengakui eksistensi marga itu sendiri yg menjadi kenyataan dlm bermasyarakat. Dimana sekarang adalah tabu saling kawin mengawini ( Kalaupun ada sangat jarang terdengar dan mungkin pada saat itu belum mengerti tentang hubugan Girsang dan Lumbantoruan).
Saya sendiri begitu banyak mengenal saudara2ku Girsang di Siantar tidak langsung berani berkata hita adong do hubungan kekeluargaan, kecuali kalau sudah pernah memberitahu tarombonya. Jadi bukan masalah men-dekat2kan diri atau ada vested interested. Molo adong ulaon paradatan di Sihombing sai di jouhon do parjambaran tu Girsang, bukanlah mengada-ada tapi menghormati,sedangkan marga2 lain digorahon.
Diantara marga Girsang sudah banyak jadi orang BESAR, KAYA, TERHORMAT, MARPANGKAT, PANDAI dll, kami berdoa agar menjadi marga NAMORA, NAGABE,NASANGAP kedepan, dan menjaga kesatuan dan persatuan.
Kalaupun ada perbedaan persepsi tentang asal usul atau tarombo, terutama pada generasi muda, mari itu kita jadikan sebagai kekayaan budaya untuk lebih mempersatukan Girsang.
Akhir kata mari kita saling menjaga kerukunan dan kerhormatan kita masing2 marga Sihombing Lubantoruan dan Girsang.
” Legan do bulung jior, angur do bulung ni bane2, denggan do parhata tigor lobi dear do siboan DAME”
Horas….Ama Rotua Sihombing

3 komentar:

  1. Kalau aku girsang dari lehu. Jadi kita keluarga kah?

    BalasHapus
  2. Horas..!!
    Saya girsang dari silimakuta :)

    BalasHapus
  3. Girsang vs Sihombing Lbntoruan gencar gencar mulai pertemuan Tahun 1970 di Sitappurung. Bagi kami yang paham Tarombo itu syah - syah saja untuk saling menghargai asa marsipaihut ihut ihur ni horbona be.Kalau kami sejak dulu nenek moyang mewasiatkan bahwa Girsang dari Lehu adalah keturunan dari Purba Sigulangbatu anak dari Datu Parlas Parultop.

    BalasHapus